CDI merupakan sebuah komponen yang penting di dalam sistem pengapian pada sepeda motor. Capacitor Discharge Ignition atau yang lebih akrab disebut dengan CDI, harus dipastikan kondisinya, agar pengapian pada kendaraan anda baik, dan kendaran bisa menyala dengan normal.
Sebelum kita membahas lebih lanjut, kamu juga bisa sambil mendengarkan musik atau lagu chord pingal ketika menyimak ulasan ini. Langsung saja yuk kita bahas.
Peran CDI pada Sepeda Motor
Apabila dilihat
dari fisiknya, CDI memiliki bentuk yang biasa saja. Akan tetapi CDI merupakan
komponen vital dalam sistem pengapian. Pembakaran sempurna dapat terjadi pada
sepeda motor, apabila percikan api yang dihasilkan oleh busi, terintegrasi
melalui CDI terlebih dahulu.
Peran CDI
tentunya sangat besar didalam sistem pembakarran, peran tersebut dapat
mempengaruhi peforma motor anda. Pengapian yang diciptakan CDI, mampu membakar
bahan bakar dengan baik. Sehingga tenaga yang dihasilkan menjadi maksimal.
Peran CDI di sebuah
sepeda motor ternyata juga dapat mempengaruhi tingkat keborosan bahan bakar. Apabila
CDI pada motor anda mengalami kerusakan, maka pembakaran menjadi tidak sempurna.
hal ini dapat membuat jumlah bahan bakar
yang anda gunakan, akan menjadi lebih boros.
Cara Kerja CDI (Capacitor Discharge Ignition)
Untuk sebuah
CDI, terdapat dua sistem cara kerja. Sistem tersebut dapat disebut dengan
sistem sederhana dan sistem modern.
Sistem Sederhana
Sistem ini
masih memanfaatkan sebuah komponen platina. Platina berfungsi sebagai pengalir
arus pada kapasitor. Komponen CDI tidak akan bekerja sebelum kontak motor di
hidupkan.
Arus yang
tersedia akan melewati konverter, dan meningkatkan tegangan hingga 300 volt. Pada
tahap ini, mesin sepeda motor belum dapat menyala, dan arus masih tertahan pada kapasitor. Namun
saat mesin menyala, maka sinyal akan dikirimkan ke PWM dari pick up coil.
Sinyal yang
dikirimkan sesuai dengan RPM pada mesin, kemudian muncul pulse tertentu yang
dikirimkan ke SCR. Dari SCR inilah arus kapasitor akan dialihkan. Saat rangkaian
baterai terputus, maka kapasitor langsung terhubung ke ignition coil.
Secara otomatis muncul magnet pada kumparan primer yang besar. Kemagnetan tersebut akan menciptakan induksi kumparan sekunder dan tegangan bisa jadi 7 kali lebih besar. Output tersebut yang menjadi penyebab busi menciptakan percikan api.
Percikan api ini
yang membuat pembakaran bahan bakar kendaraan dapat terjadi, dan mesin motor
akan menyala.
Sistem Modern
Sistem kerja
modern ini lebih simpel dibandingkan sistem sederhana. CDI pada sistem ini dinilai
lebih awet, karena tidak ada komponen platina, melainkan pulse ignite, yang
berfungsi untuk mengirim sinyal PWM sesuai dengan waktu mesin digunakan.
Komponen Pada Sistem Pengapian CDI
Beberapa komponen
yang secara umum berada pada sistem pengapian CDI antara lain:
1. Unit CDI (Capacitor Discharge Ignition)
Pada sebuah
unit CDI memiliki komponen yang terintegrasi, yaitu resistor, thyristor,
kapasitor dan dioda yang merupakan bagian utama. Fungsi dari komponen ini
adalah menyimpan arus dan mengalirkannya dengan voltase yang besar.
CDI dalam
sebuah sepeda motor, memiliki tugas untuk mengatur kapan waktu untuk mengeluarkan
percikan api, agar dapat digunakan dalam pembakaran. Beberapa tanda
komponen ini mengalami kerusakan antara lain tergangan arus tidak stabil dan
motor sering mati mendadak.
2. Baterai Kendaraan
Fungsi baterai
pada sebuah sepeda motor secara umum untuk sebagai sumber energi pada
kendaraan, penerangan dan asessoris. Akan tetapi, pada sebuah pengapian CDI,
baterai berfungsi untuk menciptakan arus awal ketika kontak motor di nyalakan.
3. Voltage Konverter
Komponen satu
ini memiliki cara kerja yang mirip pada sebuah trafo step up. Voltage Converter
dapat meningkatkan tegangan listrik dari komponen baterai. Hal inilah yang
menyebabkan daya dari sebuah CDI lebih besar dibanding sistem pengapian yang
biasa.
4. Pulse Igniter
Komponen ini
biasa juga disebut sebagai pick up coil. Komponen ini dalam sebuah sepeda motor
memiliki fungsi sebagai penjemput sinyal dan pengirim sinyal. Sinyal itu
berfungsi untuk menentukan kapan waktu discharge kapasitor.
5. Ignition Coil
Fungsi utama
komponen ini adalah meningkatkan sebuah tegangan baterai dari 12 volt menjadi
25.000 volt. Tegangan ini terjadi karena prinsip induksi elektromagnetik, dan bertujuan
untuk memicu terjadinya percikan api pada busi.
6. Busi
Kerja pada
sebuah CDI berakir pada komponen CDI. Komponen ini dapat mengeluarkan percikan
api, proses ini disebabkan karena adanya celah dari elektroda dan massa.
Busi tidak dapat
menyala apabila sebuah CDI mengalami kerusakan. Apabila busi tidak mengeluarkan
percikan api, maka kendaraan sepeda motor anda tidak akan menyala.
Beberapa komponen ini perlu anda perhatikan, karena kerusakan pada suatu komponen dapat menyebabkan fungsi CDI tidak dapat berjalan dengan normal. Ohh iya, kamu bisa mengetahui biodata artis muda Indonesia yang memiliki banyak keahlian yaitu lutesha. Terimakasih telah mengunjungi blog ini.
0 Komentar