Sistem
transmisi otomatis sering kita temui pada mobil-mobil matic, terkhusus di
daerah perkotaan di Indonesia. Penggunaan transmisi otomatis memiliki banyak
keunggulan, salah satunya adalah pengoperasiannya yang lebih mudah dan tidak
ribet. Kondisi lalu lintas diperkotaan yang sangat padat dan identik
menyebabkan pengemudi akan merasa nyaman abapila menggunakan mobil dengan
transmisi otomatis atau matic.
Transmisi
otomatis atau yang sering kita kenal dengan sebutan AT (Automatic Transmission)
dan CVT (Continiously Variable Transmission). Namun di masa sekarang ini sudah banyak terdapat sistem yang
diaplikasikan pada mobil matic yaitu sistem Triptonic atau mode pedal shift.
Pengertian Sistem
Triptonic
Sistem
triptonic adalah sistem yang memungkinkan pengemudinya untuk memindahkan gigi
layaknya seperti mobil manual, yang membedakannya adalah mobil yang menggunakan
sistem ini tidak perlu repot-repot menginjak dan mengendallikan pedal kopling.
Perpindahan gigi sepenuhnya dapat dikontrol oleh pengemudi dengan menggunakan
pedal shift sehingga pengemudi dapat menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan
berkendara.
Untuk menggunakan mode tripronic, teman-teman pengemudi dapat menekan pedal shift yang terdapat di balik roda kemudi atau steer. Penggunaannyaa cukup simple, hanya dengan menekan tuas UP (+) dan tuas DOWN (-).
Apabila kalian mengaktifkan mode
triptonic, mesin secara otomatis akan menonaktifkan perpindahan otomatis dan
kemudian beralih ke mode manual.
Terdapat banyak kelebihan dan kekurangan apabila menggunakan transmisi
triptonic ini, berikut penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan sistem ini.
Kelebihan Sistem
Triptonic
Pada
awalnya, sistem yang digunakan pada transmisi otomatis ini dipekenalkan secara
publik oleh produsen mobil-mobil di Eropa seperti Porsche, Land Rover,
Lamborghini, dan Volkswagen. Tapi saat ini, tidak sedikit produsen mobil
keluaran Asia yang sudah menerapkan teknologi ini pada produk-produknya
terlebih di Indonesia.
Nah,
teman-teman pasti penasaran apa sih yang menjadi kelebihan dari sistem triptonic ini ?
Kelebihan menggunakan sistem ini pada mobil matic adalah terdapat di
akselerasi. Mobil yang menggunakan sistem triptonic ini memiliki akselarasi
yang hampir serupa dengan mobil manual dan tentunya jauh lebih baik dari
transmisi otomatis biasa. Karena menggunakan teknologi yang canggih, sistem ini
sudah terkomputerisasi dengan baik. Sehingga pengendara dapat menggunakan mode
manual dengan menggunakan pedal shift atau dapat mengubahnya kembali menjadi
mode otomatis secara keseluruhan.
Contohnya ketika teman-teman sedang berkendara dan kondisi lalu lintas yang ramai dan jalan tanjakan. Pada situasi ini, teman-teman dihadapkan pada dua situasi yaitu tetap sabar mengikuti arus lalu lintas atau memotong kendaraan lain. Apabila teman-teman hendak memotong kendaraaan lainnya, kalian dapat mengubah sistem pada mobil yang dari mode otomatis menjadi mode manual dengan sistem triptonic ini. Sehingga kalian tidak akan ragu-ragu dalam menggunakannya dan mendapatkan pengalaman berkendara yang luar biasa.
Kelemahan Sistem
Triptonic
Setiap
kelebihan memiliki kekurangan pastinya, teman-teman yang memiliki mobil dengan
sistem triptonic ini disarankan agat tidak menggunakannya secara terus-menerus.
Apabila kalian menggunakannya secara terus-menerus secara tidak langsung juga
akan mengurangi umur transmisi.
Biaya
perawatan dan perbaikannya juga cukup mahal apabila terjadi masalah pada sistem
transmisi, dan penggantian oli transmisi harus rutin dilakukan. Karena sistem
Tiptronic disematkan pada transmisi CVT, maka untuk jadwal penggantian oli
transmisinya adalah tiap 40.000 km (mengikuti jadwal penggantian CVT), lebih
cepat dibandingkan kendaraan dengan transmisi manual yaitu tiap 60.000 km.
Membuat transmisi
Triptonic lebih Optimal
1.
Menggunakan sesuai kebutuhan
Kelebihan
menggunakan sistem ini terdapat pada akselerasinya, yaitu saat sedang melalui
jalan tanjakan atau turunan. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakannya
pada saat dibutuhkan saja. Jika teman teman menggunakannya di sekitaran kota
saja disarankan menggunakan sistem otomatis.
2.
Kembalikan saat sudah tidak dipakai
Teman-teman
yang sering menggunakan sistem ini diharapkan agar tidak lupa mengembalikan ke
mode otomatis atau mode D atau normal.
Sebenarnya tidak ada aturan untuk menggunakan mode triptonic atau
otomatis. Hanya saja jika terus-terus menggunakannya dan memaksakan menggunakan
mode triptonic pada jalan-jalan yang tidak terlalu membutuhkan sistem
akselerasi yang berlebih.
0 Komentar